Bupati Hulu Sungai Tengah Yang Terjaring OTT Miliki Kekayaan Rp 41 Miliar

Bupati Hulu Sungai Tengah Yang Terjaring OTT Miliki Kekayaan Rp 41 Miliar

Jaman Sekarang - KPK kembali melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap kepala daerah. Kali ini OTT mengarah kepada Bupati Hulu Sungai Tengah Kalimantan Selatan, Abdul Latif.

Ketua KPK Agus Rahardjo ketika dikonfirmasi pun tak menampik terkait operasi tangkap tangan tersebut. Menurutnya saat ini pihak KPK tengah melakukan giat di dua daerah berbeda yaitu Hulu Sungai Tengah; Kalimantan Selatan dan Surabaya; Jawa Timur.

"Betul ada giat di Hulu Sungai Tengah Kalsel, dan Surabaya. Tunggu konpers lebih lanjut," ujar Agus Rahardjo saat dikonfirmasi Kamis (4/1).

Pria kelahiran Barabai 23 Juli, 51 tahun silam merupakan bupati Hulu Sungai Tengah yang menjabat pada periode 2016 hingga 2021. Abdul Latif menggantikan bupati sebelumnya, Harun Nurasid, dan pejabat bupati Ngadimun. 

Abdul menjadi bupati usai terpilih dalam Pilkada Hulu Sungai Tengah 2015 dan berpasangan dengan wakil bupati H.A. Chairansyah.

Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) milik Abdul Latif yang termuat di situs LHKPN yang diakses Kamis (4/1), kekayaan dirinya melonjak tujuh kali lipat dari laporan sebelumnya. 

Tercatat, Latif terakhir melaporkan harta kekayaannya pada saat akan mencalonkan diri sebagai bupati atau ketika masih menjabat sebagai anggota DPRD Kalimantan Selatan pada 3 Mei 2015, dengan total kekayaan sebesar Rp 41,1 miliar. 

Abdul Latif juga tercatat memiliki harta bergerak berupa mobil Jeep Wrangler senilai Rp 900 juta, logam mulia senilai Rp 112,2 juta, dan benda bergerak lainnya sebesar Rp 110 juta. Bupati yang diusung oleh PKS dan PKB itu juga tercatat memiliki giro dan setara kas sebesar Rp 3,4 miliar.

Dengan demikian, setelah terpilih menjadi bupati Hulu Sungai Tengah, Latif belum melaporkan kembali harta kekayaannya.