1 Ton Sabu Diseludupkan WN Taiwan Melalui Pelabuhan Anyer

1 Ton Sabu Diseludupkan WN Taiwan Melalui Pelabuhan Anyer

Jaman Sekarang - Para terdakwa mengaku tidak tahu barang yang dibawanya merupakan narkoba. Walaupun Terdakwa Liao Guan Yu yang sempat mendengar bahwa barang berupa narkoba, namun dia tetap mengangkat barang itu ke kapal.

"Liao Guan Yu sempat mendengar percakapan bahwa ada narkoba yang mereka bawa, namun dua orang ini (Hsu Yunh Li, Loan Wey Chuan) memberikan pengertian 'ikut sajalah'," ujar Susi Ong saat menerjemahkan kesaksian Liao Guan Yu.

Ketiga terdakwa mengaku disuruh membawa barang tersebut ke sebuah motel yang masih berada di wilayah Anyer. Namun mereka mengaku tidak tahu barang harus diserahkan ke siapa.

"Mereka bilangnya hanya disuruh membawa saja," tambah Susi Ong.

Saat kejadian, para penyelundup itu tengah memindahkan sabu seberat satu ton dari kapal di Anyer menuju mobil Innova. Setelah dikepung polisi, mereka langsung melawan, dengan menabrakkan mobil mereka ke mobil polisi. 

Setidaknya dua personel polisi terluka akibat kejadian tersebut. Sementara, bos mereka, Lim Ming Hui, tewas ditembak di lokasi kejadian.

Sidang kasus penyelundupan 1 ton narkoba jenis sabu dilanjutkan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Sidang menghadirkan tiga terdakwa, yakni Hsu Yung Li, Lian Wey Chuan, dan Lioa Guan Yu.

Dalam persidangan, terdakwa menceritakan dijanjikan oleh Aphao upah sebesar Rp 80-150 juta untuk membawa suatu barang ke Indonesia. Mendengar pernyataan itu, Effendy ingin memastikan pengetahuan para terdakwa soal barang yang dibawanya itu.

"Apakah mereka tidak menaruh curiga saat disuruh mengambil barang dari kapal? Dan tidak sempat bertanya ke Lim Ming Hui (bos para terdakwa), ini apa?," tanya Effendy di dalam persidangan di PN Jaksel, Senin (5/2).

"Ketiga terdakwa sempat menaruh curiga, apakah ini pekerjaan ilegal," kata Susi Ong saat menerjemahkan ucapan dari ketiga terdakwa.